Pada posting
sebelumnya, disajikan rincian data Daya Beli beberapa propinsi. Nah di posting
kali ini kita akan menganalisis datanya dengan regresi linier berganda. Daya
Beli dijadikan sebagai variabel dependen dengan 2 variabel independen yakni
Pengangguran dan Investasi.
Berikut ini tabel data Daya Beli masyarakat di Indonesia tahun 2015:
Berikut ini tabel data Daya Beli masyarakat di Indonesia tahun 2015:
Berikut tabel data Pengangguran di Indonesia tahun 2015 :
Berikut ini tabel data Investasi di Indonesia tahun 2015 :
Jawa Timur
|
1591
|
Jawa Tengah
|
545
|
Jawa Barat
|
4066
|
DKI Jakarta
|
2186
|
Aceh
|
60
|
Sumatera Utara
|
3334
|
Sumatera Barat
|
145
|
Sumatera Selatan
|
1724
|
Gorontalo
|
41
|
Papua Barat
|
1862
|
Bali
|
4188
|
Kalimantan Barat
|
2549
|
Kalimantan Selatan
|
1514
|
Maluku
|
3285
|
Sulawesi Selatan
|
1562
|
Sulawesi Utara
|
647
|
Kalimantan Tengah
|
1240
|
Kalimantan Timur
|
4260
|
Kepulauan Riau
|
1762
|
NTB
|
5335
|
Riau
|
1588
|
DIY Yogyakarta
|
65
|
Banten
|
1547
|
Bengkulu
|
61
|
Kepulauan Bangka
Belitung
|
249
|
Lampung
|
753
|
Papua
|
8136
|
Sulawesi Tengah
|
6716
|
Jambi
|
324
|
Kalimantan Utara
|
438
|
Maluku Utara
|
6715
|
NTT
|
477
|
Sulawesi Barat
|
15
|
Sulawesi Tenggara
|
1019
|
OUTPUT SPSS DAN
INTERPRETASINYA :
1.
Uji t
Uji t digunakan untuk
mengetahui apakah secara parsial atau individu vaiabel independen berpengaruh
secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui
hasilnya signifikan atau tidak, nilai signifikansi t akan dibandingkan dengan
tingkat signifikasi 0,05 (α = 5%). Dalam uji t digunakan hipotesis sebagai
berikut:
·
H1 : Pengangguran berpengaruh secara parsial terhadap
Daya Beli.
·
H2 : Investasi berpengaruh secara parsial
terhadap Daya Beli.
Pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara parsial dengan regresi linier
berganda (uji t) criteria pengujian adalah sebagai berikut:
Jika t hitung < t
tabel maka Ho
Jika t hitung > t
tabel maka Ho
Jika signifikan
>0,05 maka Ho
Jika signifikan <
0,05 maka Ho ditolak
Dari tabel Coefficient
diatas yang menjadi output dari SPSS terdapat berbagai infomrasi yang dibisa
kita peroleh. Salah satunya adalah nilai t. Selain itu kita juga dapat
mengetahui seberapa pengaruhnya tiap variabel. Kesimpulan berpengaruh atau
tidaknya suatu variabel dapat diketahui dengan dua cara, yaitu melihat nilai
sig. Dan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel. Nilai t hitung
adalah nilai t yang disajikan dalam tabel diatas, sedangkan nilai t tabel masih
harus kita cari dengan terlebih dahulu menghitung nilai df kemudian mencarinya
di dalam tabel nilai t.
Df atau degree of
freedom untuk tabel coefficient dapat menggunakan rumus :
Df = n−k−1
Dengan demikian df yang
terhitung adalah :
Df = 34−3−1 = 30
Setelah mendapat nilai
df maka selanjutnya buka tabel t yang sering kita temui di bagian paling
belakang sebuah buku statistika.
Dari tabel dengan df
sebesar 30 pada sig. 0,05 kita dapat memperoleh nilai t-tabel 1,697261 atau
1,697. Nilai ini dibandingkan dengan nilai t hitung setiap variabel dengan kriteria,
apabila nilai t tabel lebih kecil dari nilai t hitung maka kesimpulannya
variabel tersebut berpengaruh terhadap variabel dependennya.
Untuk variable
Pengangguran, nilai t hitung dalam table Coefficient adalah -1.601 yang artinya
pengaruh Pengangguran ini negatif terhadap Daya Beli. Nilai t table lebih besar
dari nilai t hitung. Maka kesimpulannya variable Pengangguran tidak berpengaruh
terhadap Daya Beli masyarakat.
Untuk variable
Investasi, nilai t hitung dalam table Coefficient adalah -1.640 yang artinya
pengaruh Investasi ini negatif terhadap Daya Beli. Nilai t table lebih besar
dari nilai t hitung. Maka kesimpulannya variable Investasi tidak berpengaruh
terhadap Daya Beli masyarakat.
2.
Uji F
Uji F digunakan untuk
mengetahui secara simultan atau bersama-sama variabel independen berpengaruh
secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan
dengan menggunakan signifikansi 0,05 (α = 5%).
Dalam Uji F digunakan
hipotesis sebagai
H3 : Pengangguran dan Daya
Beli berpengaruh secara simultan terhadap PDRB.
Ketentuan penerimaan
atau penolakan hipotesis adalah sebagai
Jika F hitung < F
tabel atau nilai signifikan > 0,05 maka Ho
Jika F hitung > F
tabel atau nilai signifikan < 0,05 maka Ho ditolak
Hasil uji F untuk
koefisien persamaan regresi diperoleh hasil F hitung sebesar 2,589 dengan
tingkat signifikan sebesar 0,091. Untuk mencari F Tabel dapat menggunakan rumus
df (n1) = k-1 dan df (n2) = n-k, k disini adalah variabel dan n adalah
populasi. Variabel dalam penelitian ini ada 3 dan populasinya ada 34. Lalu
dimasukkan kedalam rumus mencari F Tabel lalu dilihat menggunakan lampiran F
Tabel, dan hasilnya sebesar 3,30. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
dengan menggunakan tingkat kesalahan 5% ternyata F hitung < F table (0,556
< 3,30). Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak, hal ini menunjukkan
bahwa Daya Beli tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Pengangguran dan
Investasi.
3.
Uji Determinasi (Adjusted R Square)
Koefisien determinasi
diperlukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh Pengangguran dan Investasi
terhadap Daya Beli.
Uji ini dimaksudkan
untuk mengetahui presentase besarnya pengaruh variabel bebas secara
bersama-sama terhadap variabel dependen untuk menunjukkan seberapa besar model
regresi mampu menjelaskan variabilitas variabel dependen.
Dalam penelitian ini
akan diolah dengan menggunakan program Statistical Package for Social Science
(SPSS). Hipotesis dalam penelitian ini dipengaruhi oleh niai signifikansi
koefisen variabel yang berangkutan setelah dilakukan pengujian.
Kesimpulan hipotesis
dilakukan berdasrkan Uji T dan Uji F untuk menguji signifikansi
variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.
Berdasarkan hasil
perhitungan dengan bantuan program Statistical Product and Service Solutions
(SPSS) bahwa nilai Adjusted R Square yang diperoleh adalah sebesar 0,088 atau
sebesar 8,8%. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya kemampuan untuk menjelaskan
variabel independen yaitu Pengangguran dan Investasi terhadap variabel dependen
yaitu Daya Beli yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini sebesar 8,8%
sedangkan sisanya 91,2% merupakan faktor lain yang tidak dimasukkan kedalam
model ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar